Diabetes adalah penyakit metabolik berupa penambahan glukosa darah yang tinggi lantaran pankreas tak menghasilkan cukup hormon insulin. Insulin dalam tubuh bertugas merubah gula darah jadi energi.
Apabila tidak ditangani, diabetes bisa menyebabkan komplikasi ke pembuluh darah kecil sehingga menyebabkan masalah penglihatan dan ginjal. Selain itu, apabila menyerang pembuluh darah besar, diabetes bisa menyebabkan penyakit jantung dan masalah syaraf.
Supaya tidak menimbulkan komplikasi, penderita diabetes dianjurkan untuk menjaga berat badan supaya terus ideal serta olahraga dan menjaga konsumsi nutrisi. Pasien diabetes juga disarankan untuk merubah style hidupnya, seperti berhenti merokok, menghindari stress serta beristirahat secara cukup, 6 hingga 9 jam satu hari.
Berikut adalah 2 rutinitas 'sepele' yang bisa membantu anda mengurangi resiko terkena diabetes :
1. Berdiri 6 jam /hari bisa kurangi resiko obesitas
Berdiri seputar enam jam /hari bisa turunkan resiko obesitas hingga 32%, demikian hasil suatu riset dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings.
Tim peneliti yang diketuai Kerem Shuval dari American Cancer Society mengukur secara objektif resiko obesitas dan resiko metabolik pada lebih dari 7. 000 orang dewasa, pada 2010 dan 2015.
Hubungan antara waktu berdiri dan obesitas diukur melalui tiga hal yaitu, indeks massa tubuh, persentase lemak tubuh serta lingkar pinggang.
Hasil studi menemukan, para laki-laki yang berdiri enam jam /hari berkurang resiko terkena obesitas (yang diukur dari persentase lemak tubuh) sekitar 32%.
Lalu, jika mereka menambahkan waktu berdiri menjadi 12 jam /hari, maka resiko terkena obesitas turun menjadi 59%. Tetapi, berdiri lebih 18 jam tidak berhubungan dengan penurunan resiko obesitas.
Sementara pada wanita, berdiri 6 jam bisa menurukan resiko obesitas 35%.
Jika waktu berdiri ditambahkan jadi 12 jam dan 18 jam, maka resiko obesitas makin turun menjadi 47% dan 57%, demikian disarikan dari Indian Express.
2. Jalan Kaki Kurangi Resiko Terkena Diabetes
Jalan kaki itu nyatanya bisa menurunkan kandungan gula darah dalam tubuh, sehingga bisa mengurangi produksi glukosa dari hati pada orang yang gemuk, meningkatkan sensitivitas insulin hingga 12-24 jam setelah melakukan kegiatan fisik serta meningkatkan high density liporprotein (HDL – Cholesterol yang baik) dalam darah.
Suatu study di Australia memperoleh hasil bahwa orang yang berjalan kaki antara 85 menit hingga 3 jam perminggu, bisa kurangi kemungkinan terkena diabetes hingga 31%. Intensitas berjalan yang rutin (5 hari per minggu) setidaknya selama 3 jam per minggu bisa mengurangi kemungkinan terkena diabetes pada remaja sampai 31%-42%.
Jalan kaki juga dihubungkan dengan penurunan berat badan yang dapat mengurangi kemungkinan terkena diabetes. Remaja yang digolongkan overweight atau tak aktif lakukan kegiatan fisik mempunyai 3 kali kemungkinan lebih besar terserang diabetes dibanding remaja yang mempunyai berat badan normal.
Dengan berjalan kaki 30 menit /hari bisa meningkatkan kontrol glukosa yang dapat membantu otot menyerap gula darah dan itu bisa mencegah penyumbatan aliran darah. Efek ini dapat bertahan selama berjam-jam maupun beberapa hari, namun tak permanen, sehingga dibutuhkan jalan kaki yang teratur untuk mengontrol gula darah.
Kesehatan Cardiovaskular atau jantung yang lebih baik, karena orang dengan diabetes juga memiliki kemungkinan penyakit jantung yang lebih tinggi. Jadi, dengan berjalan kaki, anda dapat juga mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung.
Untuk awalnya, mulailah dengan berjalan kaki selama 5-10 menit pada hari pertama. Lalu, tambahkan 5-10 menit per minggu. Selanjutnya, tingkatkan lagi sampai mencapai tujuan selama 45 menit sampai 1 jam, 5 sampai 7 jam per minggu. Sebab itu merupakan waktu yang ideal untuk pemeliharaan gula darah. Namun, manfaat kesehatan mulai bertambah saat anda berjalan kaki 30 menit /hari.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda.
0 komentar:
Post a Comment