GILA !! Pengemis di Pontianak, Berpura Cacat, Penghasilan Setara Dua Bulan Gaji Kadis

Petugas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Pontianak mengamankan seorang pengemis asal Bandung karena berpura-pura cacat. Pria berusia 29 tahun tersebut diamankan saat berada di tepi Jalan Danau Sentarum, Pontianak.


Petugas yang melihat aktivitas pria bernama Cecep tersebut, lalu memeriksanya. Saat membuka kain sarung yang digunakan, petugas terkejut. Pria tersebut berdiri dalam keadaan fisik yang normal alias tidak cacat sama sekali.Terbongkarnya kedok Cecep ini bermula dari patroli rutin Dinsosnaker Kota Pontianak. Saat melintasi Jalan Danau Sentarum, petugas melihat Cecep duduk di depan SMKN 1 Pontianak. Ia mengenakan sarung, baju kaos berlengan panjang, topi, dan sarung tangan.

Petugas pun langsung membawanya ke kantor Dinsosnaker Kota Pontianak yang terletak di Jalan Sultan Abdurrahman. Ketika hendak dibawa, ada masyarakat yang melihat dan berusaha membela Cecep.Kepala Dinsosnaker Kota Pontianak Aswin Djafar membenarkan jika pihaknya telah mengamankan seorang pria asal Bandung. "Ia berpura-pura cacat," kata Aswin, Kamis (28/1).

Aswin menjelaskan pria tersebut diamankan lantaran melakukan penipuan terhadap masyarakat, penipuan dalam hal berpura-pura cacat untuk menarik simpati masyarakat agar memberi sumbangan. "Jadi tadi pagi (kemarin) ditemukan di tepi Jalan Danau Sentarum, sedang duduk minta sumbangan, secara kasat mata seperti cacat, begitu diperiksa ternyata fisiknya normal," ungkapnya.

Setelah dibawa ke Dinsosnaker, lanjut dia, dan diperiksa, yang bersangkutan mengaku berpura-pura cacat. Diketahui sudah lama berada di Pontianak. "Jadi jelas dia ini menipu, Sabtu nanti akan kami pulangkan ke daerah asalnya," sambungnya.Aswin menegaskan jika yang bersangkutan telah dipulangkan dan kembali lagi ke Pontianak, maka pihaknya tidak segan-segan untuk melaporkan yang bersangkutan ke kepolisian. "Sementara masih dibina, jika mengulang baru dilaporkan," tegasnya.

Aswin mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan memberi sumbangan. Jika memang hendak memberi bantuan lebih baik jangan di jalan atau di perempatan, langsung saja ke panti asuhan atau ke rumah ibadah.Aktivitas pengemis yang kian marak di Pontianak membuat pemerintah kota juga gerah. Apalagi, aktivitas itu dilakukan dengan menipu, dengan berpura-pura cacat sehingga menarik simpati masyarakat yang melintas. “Saat mau diamankan, ada masyarakat yang membela. Tetapi ternyata setelah di Dinas Sosial, dia bisa berdiri. Malah bisa berjalan,” ujar Wali Kota Pontianak Sutarmidji, kemarin.

Sutarmidji mengatakan Cecep yang telah memiliki istri dan anak ini berasal dari Bandung. Saat diperiksa ditemukan uang sekitar Rp259 ribu dari hasil mengemis selama tiga jam.“Diperkirakan kalau sampai sore atau malam bisa mendapat uang Rp750 ribu. Kalau dikalikan selama 30 hari, sama dengan gaji kepala Dinsosnaker selama dua bulan,” ungkap Sutarmidji.Sutarmidji heran dengan masyarakat Kota Pontianak yang masih dapat ditipu dengan aksi-aksi pengemis tersebut. Ia menyatakan hampir seluruh pengemis yang ada di Pontianak ini penipu.

“Saya mengimbau masyarakat Pontianak jangan mau ditipu pengemis. Malu. Kalau mau sedekah, salurkan ke tempat yang benar,” kata Sutarmidji.Menurut Sutarmidji, tak hanya sekali ini saja penipuan yang dilakukan pengemis maupun pihak-pihak tertentu yang mencari keuntungan. Beberapa bulan lalu terungkap penipuan dengan modus menitipkan kotak amal di rumah makan yang mengatasnamakan pesantren. “Ternyata penipu juga. Bahkan sampai 75 kotak yang bagus-bagus. Penipunya bisa membeli rumah dan menggunakan mobil,” ungkap Sutarmidji.Jika dibiarkan terus menerus, lanjut Sutarmidji, pengemis-pengemis yang ada bisa memiliki mobil. “Harta benda itu diperolehnya dari hasil menipu warga Kota Pontianak yang salah sedekah,” tutur Sutarmidji. (adg/uni) [pontianakpost.com]

Artikel trendingtopicstation Lainnya :

0 komentar:

Post a Comment

Scroll to top