BANTU SHARE | SUDAH BANYAK TERBUKTI, JUS DARI TANAMAN INI MAMPU MENYEMBUHKAN JANTUNG KORONER

Penyakit jantung koroner adalah satu diantara penyebab kematian paling utama di Indonesia. Dulu penyakit jantung itu banyak diderita oleh beberapa manula (umur 60 thn ke atas). Namun semakin ke sini, umur 40 thn sudah ada yang menderita penyakit jantung. Hal semacam ini dikarenakan oleh pola hidup serta lingkungan yang makin buruk. 

Alfalfa

Sebagian aspek resiko penyakit jantung diantaranya masuk umur 45 th. untuk pria serta 55 th. untuk wanita, ada kisah penyakit jantung dalam keluarga, diabetes, kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi (hipertensi), kegemukan (obesitas), pola hidup buruk, stress serta kurang aktifitas fisik/berolahraga. 

Dari aspek kemungkinan diatas, terdapat banyak aspek resiko yg tidak bisa dimodifikasi, yakni umur yang makin tua, dan ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan jantung dan pembuluh darah. 

Disamping itu, beberapa aspek resiko yang bisa dimodifikasi dengan perubahan pola hidup antara lain tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis atau diabetes melitus, rutinitas merokok, kegemukan atau obesitas, stress, pola hidup yang buruk, serta kurang olahraga. 

Selain menggunakan pengobatan medis kedokteran, Anda dapat membantu menangani penyakit itu dengan beberapa bahan alami. Berikut beberapa di antaranya : 

Anggur 

Secara umum, buah-buahan segar berguna dalam membantu menangani penyakit jantung. Anggur efektif meredakan rasa nyeri serta menurunkan denyut jantung. Penyakit itu dinyatakan bisa dikontrol dengan cepat bila pasien mengadopsi diet eksklusif dengan anggur selama beberapa hari. Jus anggur terutama sangat bermanfaat sementara seseorang menderita serangan jantung. 

Apel mengandung komponen yang berperan menstimulasi jantung. Apel serta olahan apel seperti selai apel sangatlah berguna untuk pasien penderita  jantung. 

Bawang merah dinyatakan sangat berguna untuk mengatasi penyakit jantung. Sayuran itu bekerja menormalkan cholesterol darah dengan mengoksidasi kelebihan cholesterol. Satu sendok teh jus bawang merah mentah di pagi hari dinyatakan sangatlah berguna dalam kasus-kasus seperti itu. 

Madu mengandung beragam komponen yang berfungsi mencegah semua type penyakit jantung. Madu bekerja memacu jantung serta memperlancar aliran darah. Selain itu, madu juga efisien dalam meredakan rasa nyeri serta denyut jantung. Cukup satu sendok makan madu /hari dikonsumsi setelah makan. 

Asparagus adalah makanan yang baik untuk memperkuat jantung. Untuk membantu mengatasi payah jantung serta pembesaran jantung, coba membuat kombinasi ekstrak jus asparagus segar dengan madu, dengan perbandingan 2 : 1. Obat ini sebaiknya dikonsumsi 3 kali sehari. 

Jus herbal ini sudah dapat dibuktikan sangat membantu beberapa besar masalah yang terkait dengan penyakit arteri serta jantung. Untuk tujuan itu, perlu menggunakan daun tanaman ini. Akan tetapi, jus alfalfa terlalu keras bila dikonsumsi sendiri. Karena itu, sebaiknya mencampurnya dengan jus wortel dalam jumlah yang setara, masing-masing 125 mililiter. Dengan kombinasi seperti itu, fungsi masing-masing jus akan ditingkatkan. 

Minyak safflower dapat dibuktikan efisien menurunkan cholesterol darah. Sebab itu dapat dipakai oleh orang yang menderita masalah kardiovaskular. 

Pasien penyakit jantung sebaiknya menambah konsumsi makanan yang kaya vitamin E. Vitamin itu dinyatakan memperbaiki fungsi jantung dengan cara memperbaiki oksigenasi beberapa sel. Vitamin E juga meningkatkan aliran darah serta kekuatan otot. Produk- produk wholemeal serta sayuran hijau, khususnya daun kubis bagian luar, merupakan sumber vitamin E. 

Vitamin C juga penting karena bertindak melindungi kerusakan spontan dinding kapiler yang dapat memicu serangan jantung. Vitamin C juga mencegah penambahan cholesterol darah. Stres dan kemarahan, ketakutan dan kekecewaan dan emosi sejenis lainnya bisa meningkatkan lemak dan cholesterol darah. Namun, reaksi stres itu tidak akan membahayakan jika diet Anda cukup vitamin C dan asam pantotenat. Buah sitrus adalah salah satu sumber terkaya vitamin C.