Indahnya Toleransi: Masjid dan Gereja Berdempetan di Priok


Gereja Protestan Mahanim dan Masjid Al-Muqarrabien berdiri berdempetan di Jalan Enggano, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Mereka yang belum paham arti toleransi pemeluk antaragama mesti melihat kerukunan beragama warga RT 06 RW 16 Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di permukiman dekat pelabuhan dan terminal ini, sebuah gereja dan masjid berdiri berdampingan menghadap Jalan Enggano.

Gereja Protestan Masehi Injil Sangihe Talaud Mahanaim berdiri pada 1957 di atas tanah wakaf Jawatan Pelayaran atas permintaan para pelaut dari Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Pelaut beragama Islam juga meminta Jawatan mendirikan masjid untuk memudahkan warga beribadah. Dua tahun kemudian, Masjid Al-Muqarrabien berdiri, yang temboknya berdempetan dengan Gereja Protestan Mahanaim.

Selama hari besar keagamaan, seperti menjelang Natal seperti saat ini, suasana rukun semakin terasa. Pelataran masjid digunakan sebagai tempat parkir sepeda motor jemaah gereja yang akan mengikuti misa Natal. Sebaliknya, saat salat Idul Fitri dan Idul Adha, gereja tersebut meminjamkan halamannya. "Petugas keamanan juga saling bantu jaga pas hari besar," kata Wakil Sekretaris Pengurus Gereja, Merry Dauhan, kepada Koran Tempo, yang terbit pada 23 Desember 2015.

Hubungan baik itu, kata Merry, sangat membantu pengurus gereja. Apalagi, saat Natal, jumlah anggota jemaah naik menjadi seribu orang dari hari biasa sekitar 450 orang. Pengurus masjid membantu mengatur lalu lintas di area sekitar gereja saat hari besar.

Saat ibadah Minggu, pengurus gereja mengundurkan jadwal ibadah pukul 18.00 menjadi pukul 18.30 WIB untuk memberi kesempatan kepada warga muslim menyelesaikan salat magrib.

Sulaiman, yang menjadi marbot masjid selama sepuluh tahun, mengatakan, selama hidupnya yang 61 tahun, ia tak pernah menyaksikan ketegangan antara umat Islam dan Kristen. Pelantang suara masjid dihadapkan ke arah yang berlawanan dengan gereja. “Masjid sudah empat kali renovasi, tapi posisi speaker tidak boleh berubah,” ujarnya.

Saat Ramadan, gereja menyediakan penganan berbuka puasa selama sebulan penuh. “Kami menjunjung tinggi toleransi di sini,” ujarnya. “Kan kami sama-sama keturunan pelaut Sangihe.”

Kerukunan Gereja Protestan Mahanaim dan Masjid Al-Muqarrabien terdengar ke seluruh dunia. Stasiun televisi Al-Jazeera dari Qatar dan NHK dari Jepang pernah meliput kegiatan gereja dan masjid yang berdempetan tersebut. Kedua bangunan ini juga berulang kali menjadi obyek penelitian mahasiswa dan menjadi tujuan wisata turis asing.

Artikel trendingtopicstation Lainnya :

0 komentar:

Post a Comment

Scroll to top