Di tengah arus munculnya kesadaran para muslimah akan wajibnya menutup aurat, kabar tak sedap datang dari sebuah sekolah di Kabupaten Kediri. Para siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Grogol tersebut, merasa tertekan terkait ketentuan sekolah bagi para muslimah berkerudung untuk menanggalkannya saat pengambilan foto ijazah.
Kasus ini tentunya menambah rentetan kasus diskriminasi bahkan pelanggaran terhadap hak seseorang dalam melaksanakan kewajiban dalam agamanya, khususnya agama Islam.
Dan hal yang lebih menyedihkan adalah ketika pihak sekolah berdalih bahwa larangan yang diberlakukan adalah demi kebaikan siswi dimana kelak ketika mereka ingin bekerja di sebuah perusahaan dapat lebih mudah karena perusahaan biasanya mensyaratkan agar foto (siswi) terlihat telinganya. Tentu ini adalah alasan yang terlalu diada-adakan dan amat dangkal dari sisi pemikiran.
Lagi-lagi kasus ini membuktikan bahwa pola pikir masyarakat memang telah teracuni kapitalisme. Standar melakukan aktifitas bahkan menerapkan sebuah aturan hanya berlandaskan materi semata. Kehormatan muslimah yang berusaha mereka pertahankan lewat keteguhan mereka menutup auratnya dipaksa untuk dikorbankan hanya atas nama pekerjaan yang bahkan sebenarnya bukan sesuatu yang wajib bagi mereka.
Sistem kapitalisme memang telah menggeser nilai-nilai luhur masyarakat dalam beragama. Salah satunya adalah melalui eksploitasi perempuan. Perempuan yang seharusnya memiliki peran sebagai ibu dan pengatur rumah tangga dialihkan perannya menjadi para pekerja bahkan asset berharga bagi perusahaan. Seluruh tubuhnya menjadi barang dagangan yang dengan bebas dipasarkan. Laa haula walaa quwwata illa billah…
Ditambah lagi faham feminis yang terus dihembuskan demi mengubah paradigma masyarakat tentang posisi perempuan. Propaganda tidak hentinya dilakukan dengan mengaruskan pemahaman masyarakat bahwa wanita sukses adalah yang memiliki karir gemilang walaupun harus mengorbankan keluarga dan kewajiban.
Maka sudah seharusnyalah kita sebagai muslimah melawan segala bentuk penyesatan tersebut. Di antara usaha yang bisa kita lakukan adalah dengan membentengi diri kita dengan akidah Islam yang kuat sehingga mampu menangkal segala bentuk serangan pemikiran kafir pada umat Islam. Selanjutnya adalah dengan memahamkan masyarakat akan pemikiran yang benar yang lahir dari ajaran Islam yang tentunya akan mengantarkan masyarakat pada kehidupan yang penuh keberkahan dan kesejahteraan. Dan terakhir adalah dengan turut serta berdakwah dan memperjuangkan tegaknya syari’at Islam dalam bingkai negara yang akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan manusia.
Dan yang perlu juga kita sadari adalah, kebermanfaatan yang akan didapatkan dari tegaknya syari’at Islam bukanlah tujuan utama yang kita harapkan. Tapi lebih mulia daripada itu adalah keridho’an Allah yang dapat diraih karena usaha kita untuk menerapkan hukum-hukum Allah, Pemilik Semesta. Wallahu’alam.
Sumber : muslimahzone.com
0 komentar:
Post a Comment